RSS

Tag Archives: manusia

5 Keys to Making and Keeping Your New Year Resolutions

5 Keys to Making and Keeping Your New Year Resolutions

By: The Hill House (http://wp.me/poVA3-G1)

So the new year is almost here and it is time to think about your resolutions. Your goals may be to finally give up a bad habit, lose a little weight, broaden your intellectual horizon, or even commit to be more generous.  Whatever your resolutions for a new year are, here are a few keys that will help you be successful in making and keeping them.

1. Define the Win. Many people make mistakes of making very general goals and never end up keeping them.  It’s one thing to say, “I want to lose weight” and entirely another thing to say, “I want to lose 50 pounds by Thanksgiving.” Fifty pounds is a defined win.  When you state, “I want to lose weight.” you have defined a direction, but you haven’t defined a measurable goal line. How will you know when you have lost enough? You can always make another goal later.

Here are some abstract goals that have been better defined to understand a win.

I want to read more – I will read 12 books this year (1 book a month)

I want to eat better – I will eat a minimum of 2 vegetables a day

I want to exercise more – I will run 500 miles this year.

I want to be more generous – I will give 15% of my income away this year.

2. Make smaller goals along the way. In football there are two lines that really matter. The official goal-line where all the points are scored and the first-down line where a team advances ten yards and gets 4 more shots at the goal-line.  The smaller goal of the first-down marker is often what really advances the ball and helps teams make it across the bigger goal-line that counts.  Create for yourself smaller goals that you can achieve on a weekly or monthly basis that will help you achieve your bigger goal.  If your goal is to read twelve books a year, that translates into one book a month.  If you want to lose 50 pounds, that’s roughly one pound a week.  Make smaller goals and celebrate when you’ve reached them. celebrating small successes along the way will give you the momentum you need to reach your bigger goal.

3. Don’t be afraid to ask for help.  Your goal may be something huge like to quit smoking. Do some research and consult some people or products that are geared to help you. If you want to lose weight, don’t be afraid to consult your doctor and even sign up to meet a trainer at the gym. If you want to read more, ask someone you know who reads a lot and ask them for strategy and tips.

4. Make the goal with a friend or group of friends. If you are trying to lose weight,  get your spouse on board to exercise with you or to make a similar commitment to eat healthier. If you are trying to read a book a month, start a book club. Have a friend meet you at the gym 3 times a week. If you want to write more, start a blog and ask your friends to follow.

5. Evaluate your results. Set an end date and set aside time to evaluate how you did throughout the year towards your goal.  Every goal achieved and not achieved is a chance to learn.  Maybe you only read ten books instead of twelve (odds are that’s about nine more than you might have otherwise). Maybe you only lost 35 pounds (that’s still 35 pounds!).  Maybe you quit working out in February because you got a cold and never went back. Figure out what went wrong and what went right. Take the time to measure how far you have come and challenge yourself with something new for the next year.

What kind of resolutions are you making this year?

 
Leave a comment

Posted by on December 29, 2011 in Miscellaneous

 

Tags: , , , , , , , , , , , ,

Sulitnya Memilih

Sulitnya Memilih

Saat kita diperhadapkan dengan apa yang namanya pilihan, maka sebagai konsekuensi kita harus juga menentukan apa yang menjadi pilihan. Sebuah pilihan selalu datang bersama dengan kesempatan untuk memilih. Sekalipun itu adalah pilihan yang sangat sulit, tetap saja dibarengi dengan sebuah kesempatan untuk memilih.

Manusia seringkali diperhadapkan dengan pilihan. Mulai dari pilihan-pilihan yang paling sederhana sampai pada pilihan-pilihan sulit yang membutuhkan waktu dan pertimbangan dalam menentukan sebuah pilihan. Berhubungan dengan pilihan, manusia juga sering menjawab pilihan-pilihan mereka dengan berbagai cara. Contohnya cara penentuan pilihan yang tanpa berpikir panjang atau memilih tanpa dasar memiliki dasar pemikiran yang kuat. Meskipun orang sering berkata bahwa mereka tidak memilih tetapi pada dasarnya mereka sendiri sudah menentukan pilihan, yakni sebuah pilihan yang berdasar atas keinginan mereka sendiri.

Mari kita mulai dengan berbicara mengenai pilihan. Oleh karena setiap orang berhak menentukan pilihan maka sudah menjadi haknya pula untuk memberikan pilihan-pilihan. Dalam hidupnya manusia selalu bergelut dengan permasalahan. Guna menyikapinya, maka munculah pilihan-pilihan dalam benak manusia itu sendiri. Ide atas pilihan-pilihan ini berdasar atas keinginan untuk pemuasan diri, keamanan, kenyamanan, penyelesaian, dan lain sebagainya. Ide atas pilihan manusia bahkan seringkali didasari atas sifat egois-individualis dari manusia itu sendiri. Tetapi, hal itu dirasa bukanlah merupakan sesuatu yang salah, karna itu adalah hak dari setiap orang. Hal yang seharusnya bagi kita manusia dalam membuat pilihan-pilihan adalah pertimbangan. Pertimbangan terhadap masalah, diikuti dengan penentuan pilihan-pilihan, apabila dilakukan dengan perenungan dan pemikiran yang mendalam dan menyeluruh, akan membawa manusia kepada suatu penentuan yang baik dan benar.

Hal yang sama juga berlaku untuk penentuan pilihan sebagai respons terhadap adanya pilihan-pilihan. Ketika diperhadapkan dengan banyaknya pilihan di depan kita, maka pemikiran dan pertimbangan yang tepat menjadi pilihan yang terbaik bagi kita. Karena setiap pertimbangan atau pemikiran akan didasari dengan pengertian yang menyeluruh terhadap setiap pilihan yang ada, dan diputusan dengan akal sehat.

Pilihan hidup, sesuatu yang sangat relatif bagi setiap orang. Hal ini terindikasi lewat setiap pilihan yang dibuat dan diambil oleh manusia. Ada yang memilih untuk dirinya sendiri, juga ada yang memilih untuk orang lain. Ada yang memilih demi kesenangan ada juga pilihan yang mengorbankan. Kesemuanya itu sering dianggap sebagai pilihan terbaik. Oleh karena itu, pilihan yang baik dan benar haruslah memiliki dasar. Apakah yang seharusnya menjadi dasar? Manusia adalah mahluk yang diberi akal budi dan kebijaksanaan oleh Sang Pencipta. Dengan demikian sebagai mahluk yang memiliki intelektualitas (dengan adanya akal budi), patutlah kita menggunakan otak untuk membuat dan menentukan pilihan. Bagaimana menggunakannya? Yaitu dengan pemahaman, pertimbangan, analisis, perenungan, maupun pemikiran mendalam atas setiap masalah. Adanya hal-hal di atas akan membuat pilihan dan penentuannya menjadi baik dan benar, meskipun akan memberikan pilihan yang mungkin kurang berkenan atau tidak memuasakan bagi diri sendiri maupun orang lain.

Pilihan dalam cinta. Banyak orang berpendapat bahwa cinta itu sangat berperasaan. Hal demikian membuat pilihan atas cinta senantiasa didominasi oleh perasaan. Tetapi pernahkah kita berpikir untuk meletakkan dasar pilihan-pilihan mengenai cinta di atas sebuah pemahaman, pertimbangan, analisis, perenungan, atau pemikiran yang mendalam? Menggunakan perasaan adalah hal yang wajar dan akan cukup membantu penentuan pilihan, tetapi keputusan akan lebih bermakna dan baik apabila dibarengi dengan pemikiran. Hati dan otak bekerja bersama untuk menciptakan pilihan-pilihan dan juga bekerja dalam pengambilan keputusan. Maka, apabila dalam suatu permasalahan cinta kita diperhadapkan dalam sebuah dilema yang mengharuskan kita membuat pilihan-pilihan yang cukup sulit, pemahaman dan pertimbangan akan memberikan pengertian melampaui perasaan kita untuk menentukan yang baik dan benar bagi kehidupan kita. Itulah hal terindah yang diberikan Sang Pencipta bagi kita manusia untuk mempergunakan pikiran dan perasaan kita sebagai penentu pilihan dalam hidup.

Demikianlah kita manusia yang telah diberi akal budi dan kebijaksanaan dapat mempergunakan intelektualitas sebagai dasar berpikir dan bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan. Atas segala hak kita membuat dan menentukan pilihan, mari kita aplikasikan akal budi dan kebijaksanaan, dan niscahya apa yang kita buat dan ambil sebagai pilihan akan baik dan benar.

By: Emmor

 
Leave a comment

Posted by on September 10, 2010 in Uncategorized

 

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , ,